Nama : Trisya Handika Putri
NPM :
1A514884
Kelas :
1PA04
Mata Kuliah : Psikologi Umum
Dosen : Mardha
Dosen : Mardha
PERSEPSI
Pada suatu kegiatan
praktikum, mahasiswa diharapkan untuk dapat menjawab soal-soal yang sudah
tersedia di dalam Laboratorium. Mahasiswa diperlihatkan 2 gambar yang
masing-masing pada gambar tersebut terdapat 5 lingkaran berwarna putih dimana
salah satu lingkarannya berada di tengah dan dapat pula disebut sebagai
lingkaran utama. 2 gambar ini kedudukannya bersebelahan. Pada gambar yang berada di sebelah kiri, lingkaran utama
dikelilingi oleh 4 lingkaran yang berukuran kecil. Sedangkan pada gambar yang
berada di sebelah kanan, lingkaran utama dikelilingi oleh 4 lingkaran yang
berukuran besar. Mahasiswa harus menentukan apakah lingkaran utama dari
keduanya berukuran sama atau beda.
Hasil dari praktikum
tersebut kebanyakan mahasiswa menjawab bahwa lingkaran utama dari keduanya
berukuran sama, dan sisanya menjawab lingkaran utama dari keduanya memiliki
ukuran yang berbeda. Hasil sebenarnya adalah lingkaran utama dari kedua gambar
tersebut memiliki ukuran yang sama besar.
Pada hal ini, persepsi
dari masing-masing mahasiswa dipengaruhi oleh Hukum kedekatan dan Hukum Figure and Ground. Hukum kedekatan
adalah apabila stimulus itu saling berdekatan, akan cenderung dipersepsikan
sebagai suatu keseluruhan. Dan Hukum Figure
and Ground adalah melihat suatu objek dari Figure (bagian yang dominan) dan Ground (melatarbelakangi). Sebagian mahasiswa melihat dengan dekat
objek yang ada dan dapat mengamati dengan baik bahwa ukuran dari lingkaran
utama adalah sama besar. Sedangkan sebagian mahasiswa yang lain, melihat bahwa
lingkaran utama yang disebelah kiri memiliki ukuran yang lebih kecil
dibandingkan dengan lingkaran utama yang disebelah kanan dikarenakan lingkaran
utama disebelah kiri didominasi dan dilatarbelakangi oleh lingkaran yang
berukuran kecil.
Selain Hukum kedekatan
dan Hukum Figure and Ground, persepsi
ini dipengaruhi oleh ilusi bentuk.
Lingkaran utama yang dikelilingi oleh lingkaran kecil terlihat lebih
kecil dan lingkaran utama yang dikelilingi oleh lingkaran besar terlihat lebih
besar.
EMOSI
Pada suatu kelas,
terdapat seorang dosen dan sekitar 40 mahasiswa. Dosen masuk ke dalam kelas
dalam keadaan mood yang sangat baik, sehingga ketika ia mengajar, mahasiswa
senang melihat dan mendengarkan apa yang dosen ajarkan. Setelah satu jam
lamanya dosen mengajar di kelas tersebut, mahasiswa mulai bosan dan suasana
kelas menjadi tidak kondusif. Banyak yang ngobrol dengan temannya, banyak yang
bermain game, dan bahkan ada yang tidur. Dosen mulai terganggu dengan hal yang
dilakukan oleh mahasiswa tersebut, padahal ilmu yang dosen beri pada mahasiswa
adalah berguna untuk mahasiswa itu sendiri, bukan sepenuhnya untuk dosen.
Alhasil dosen marah dan membuat mahasiswa yang ada di dalam kelas hening tak
ada yang bergeming. Wajah dari dosen tersebut memerah, dan bola matanya
terlihat sangat besar. Mahasiswa menjadi takut sehingga tak ada yang berani
berbicara. Dosen mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak mengenakkan, bahkan
ada kata-kata kasar yang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang dosen. Tak lama
kemudian, dosen kembali mengajar sebagaimana seharusnya dosen mengajar, tak
terlihat lagi amarah dalam wajah dosen. Akan tetapi, kini dosen mengajar dengan
wajah yang datar, tak ada senyum seperti awal ia masuk kelas.
Dalam
contoh ilustrasi diatas, apa yang dilakukan oleh dosen merupakan emosi. Emosi
adalah reaksi kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi,
dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang
kuat. Hubungan antara emosi yang dialami dengan gejala kejasmanian yaitu
peredaran darah, denyut jantung, nafas, sekresi air liur, respon pupil mata,
gerakan usus, dan ketegangan otot. Emosi bersifat intens (lebih sering), waktu
yang relatif singkat, sering terjadi perubahan perilaku, dan hubungan dengan
lingkungan kadang terganggu. Faktor yang mempengaruhi emosi diantaranya:
1. Internal
· Kepribadian
· Usia
· Waktu
tidur
· Gender
2. Eksternal
· Nilai-nilai
seperti keluarga, adat istiadat, budaya, dll.
Ekspresi emosi terdiri
dari ekspresi wajah, gerak dan isyarat tubuh, ekspresi vokal, tindakan-tindakan
emosional, dan perubahan fisiologis. Ekspresi emosi juga dibagi menjadi 2,
yaitu verbal dan non-verbal, dimana verbal berupa ucapan dan non-verbal berupa
tindakan.
Jenis dari emosi ada 2,
yaitu emosi positif dan emosi negatif. Contoh dari emosi positif adalah bangga,
cinta, harapan, antusiasme, gembira. Sedangkan contoh dari emosi negatif yaitu
marah, takut, sedih, cemburu.
Dilihat dari ilustrasi
diatas, dosen mengalami emosi. Ketika dosen marah, ditunjukkan dengan bola mata
yang terlihat besar dan muka menjadi merah merupakan bukti bahwa emosi yang
dialami dosen ada kaitannya dengan gejala kejasmanian. Kemudian, dosen
mengalami kemarahan hanya dalam waktu yang relatif singkat, hal itu sesuai
dengan sifat dari emosi. Faktor yang membuat dosen menjadi emosi lebih
mendekati pada faktor usia, kepribadian, dan juga gender. Dosen yang ada pada
ilustrasi diatas adalah wanita, wanita lebih sensitif dalam hal apapun
dibandingkan dengan pria, khususnya bagi wanita yang sedang mengalami PMS dan
wanita yang sedang hamil.
Ekspresi wajah yang
ditunjukkan oleh dosen merupakan ekspresi negatif, dimana ekspresi negatif
tersebut adalah ekspresi marah.
Beda halnya dengan
mood, mood merupakan suasana hati yang dialami oleh seseorang dalam waktu yang
relatif panjang/lama. Pada awalnya, dosen memilki mood yang sangat baik, dalam
artian dosen bukan bahagia hanya ketika sampai di kelas, akan tetapi dosen
memang bahagia dikarenakan terbawa dari rumah dan berlangsung tidak hanya pada
saat pagi itu, mungkin bisa terjadi sejak kemarinnya atau sejak semalam.
Setelah dosen mengalami emosi, dosen kembali mengajar akan tetapi dengan
ekspresi wajah yang tidak sama seperti diawal (senyum). Ekspresi wajah dosen
setelah mengalami emosi adalah datar dan tidak terlihat lagi adanya senyuman,
hal itu dapat menunjukkan bahwa suasana hati dosen sedang buruk atau bisa juga
disebut bad mood.