Selasa, 05 Mei 2015

Contoh dari Persepsi dan Emosi

Nama              : Trisya Handika Putri
NPM               : 1A514884
Kelas               : 1PA04
Mata Kuliah    : Psikologi Umum
Dosen              : Mardha

PERSEPSI
Pada suatu kegiatan praktikum, mahasiswa diharapkan untuk dapat menjawab soal-soal yang sudah tersedia di dalam Laboratorium. Mahasiswa diperlihatkan 2 gambar yang masing-masing pada gambar tersebut terdapat 5 lingkaran berwarna putih dimana salah satu lingkarannya berada di tengah dan dapat pula disebut sebagai lingkaran utama. 2 gambar ini kedudukannya bersebelahan. Pada gambar yang  berada di sebelah kiri, lingkaran utama dikelilingi oleh 4 lingkaran yang berukuran kecil. Sedangkan pada gambar yang berada di sebelah kanan, lingkaran utama dikelilingi oleh 4 lingkaran yang berukuran besar. Mahasiswa harus menentukan apakah lingkaran utama dari keduanya berukuran sama atau beda.
Hasil dari praktikum tersebut kebanyakan mahasiswa menjawab bahwa lingkaran utama dari keduanya berukuran sama, dan sisanya menjawab lingkaran utama dari keduanya memiliki ukuran yang berbeda. Hasil sebenarnya adalah lingkaran utama dari kedua gambar tersebut memiliki ukuran yang sama besar.
Pada hal ini, persepsi dari masing-masing mahasiswa dipengaruhi oleh Hukum kedekatan dan Hukum Figure and Ground. Hukum kedekatan adalah apabila stimulus itu saling berdekatan, akan cenderung dipersepsikan sebagai suatu keseluruhan. Dan Hukum Figure and Ground adalah melihat suatu objek dari Figure (bagian yang dominan) dan Ground (melatarbelakangi). Sebagian mahasiswa melihat dengan dekat objek yang ada dan dapat mengamati dengan baik bahwa ukuran dari lingkaran utama adalah sama besar. Sedangkan sebagian mahasiswa yang lain, melihat bahwa lingkaran utama yang disebelah kiri memiliki ukuran yang lebih kecil dibandingkan dengan lingkaran utama yang disebelah kanan dikarenakan lingkaran utama disebelah kiri didominasi dan dilatarbelakangi oleh lingkaran yang berukuran kecil.
Selain Hukum kedekatan dan Hukum Figure and Ground, persepsi ini dipengaruhi oleh ilusi bentuk.  Lingkaran utama yang dikelilingi oleh lingkaran kecil terlihat lebih kecil dan lingkaran utama yang dikelilingi oleh lingkaran besar terlihat lebih besar.

EMOSI
Pada suatu kelas, terdapat seorang dosen dan sekitar 40 mahasiswa. Dosen masuk ke dalam kelas dalam keadaan mood yang sangat baik, sehingga ketika ia mengajar, mahasiswa senang melihat dan mendengarkan apa yang dosen ajarkan. Setelah satu jam lamanya dosen mengajar di kelas tersebut, mahasiswa mulai bosan dan suasana kelas menjadi tidak kondusif. Banyak yang ngobrol dengan temannya, banyak yang bermain game, dan bahkan ada yang tidur. Dosen mulai terganggu dengan hal yang dilakukan oleh mahasiswa tersebut, padahal ilmu yang dosen beri pada mahasiswa adalah berguna untuk mahasiswa itu sendiri, bukan sepenuhnya untuk dosen. Alhasil dosen marah dan membuat mahasiswa yang ada di dalam kelas hening tak ada yang bergeming. Wajah dari dosen tersebut memerah, dan bola matanya terlihat sangat besar. Mahasiswa menjadi takut sehingga tak ada yang berani berbicara. Dosen mengeluarkan kata-kata yang sangat tidak mengenakkan, bahkan ada kata-kata kasar yang tak sepantasnya dikatakan oleh seorang dosen. Tak lama kemudian, dosen kembali mengajar sebagaimana seharusnya dosen mengajar, tak terlihat lagi amarah dalam wajah dosen. Akan tetapi, kini dosen mengajar dengan wajah yang datar, tak ada senyum seperti awal ia masuk kelas.
            Dalam contoh ilustrasi diatas, apa yang dilakukan oleh dosen merupakan emosi. Emosi adalah reaksi kompleks yang mengandung aktivitas dengan derajat yang tinggi, dan adanya perubahan dalam kejasmanian serta berkaitan dengan perasaan yang kuat. Hubungan antara emosi yang dialami dengan gejala kejasmanian yaitu peredaran darah, denyut jantung, nafas, sekresi air liur, respon pupil mata, gerakan usus, dan ketegangan otot. Emosi bersifat intens (lebih sering), waktu yang relatif singkat, sering terjadi perubahan perilaku, dan hubungan dengan lingkungan kadang terganggu. Faktor yang mempengaruhi emosi diantaranya:
1.      Internal
·      Kepribadian
·      Usia
·      Waktu tidur
·      Gender
2.      Eksternal
·      Nilai-nilai seperti keluarga, adat istiadat, budaya, dll.
Ekspresi emosi terdiri dari ekspresi wajah, gerak dan isyarat tubuh, ekspresi vokal, tindakan-tindakan emosional, dan perubahan fisiologis. Ekspresi emosi juga dibagi menjadi 2, yaitu verbal dan non-verbal, dimana verbal berupa ucapan dan non-verbal berupa tindakan.
Jenis dari emosi ada 2, yaitu emosi positif dan emosi negatif. Contoh dari emosi positif adalah bangga, cinta, harapan, antusiasme, gembira. Sedangkan contoh dari emosi negatif yaitu marah, takut, sedih, cemburu.
Dilihat dari ilustrasi diatas, dosen mengalami emosi. Ketika dosen marah, ditunjukkan dengan bola mata yang terlihat besar dan muka menjadi merah merupakan bukti bahwa emosi yang dialami dosen ada kaitannya dengan gejala kejasmanian. Kemudian, dosen mengalami kemarahan hanya dalam waktu yang relatif singkat, hal itu sesuai dengan sifat dari emosi. Faktor yang membuat dosen menjadi emosi lebih mendekati pada faktor usia, kepribadian, dan juga gender. Dosen yang ada pada ilustrasi diatas adalah wanita, wanita lebih sensitif dalam hal apapun dibandingkan dengan pria, khususnya bagi wanita yang sedang mengalami PMS dan wanita yang sedang hamil.
Ekspresi wajah yang ditunjukkan oleh dosen merupakan ekspresi negatif, dimana ekspresi negatif tersebut adalah ekspresi marah.
Beda halnya dengan mood, mood merupakan suasana hati yang dialami oleh seseorang dalam waktu yang relatif panjang/lama. Pada awalnya, dosen memilki mood yang sangat baik, dalam artian dosen bukan bahagia hanya ketika sampai di kelas, akan tetapi dosen memang bahagia dikarenakan terbawa dari rumah dan berlangsung tidak hanya pada saat pagi itu, mungkin bisa terjadi sejak kemarinnya atau sejak semalam. Setelah dosen mengalami emosi, dosen kembali mengajar akan tetapi dengan ekspresi wajah yang tidak sama seperti diawal (senyum). Ekspresi wajah dosen setelah mengalami emosi adalah datar dan tidak terlihat lagi adanya senyuman, hal itu dapat menunjukkan bahwa suasana hati dosen sedang buruk atau bisa juga disebut bad mood.